Senin 30 Jun 2014 14:15 WIB

Pemimpin Uni eropa Desak Ukraina dan Rusia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Para pendukung pro-Ukraina terlibat bentrok dengan pendukung di Kota Donetsk.
Foto: AP Photo
Para pendukung pro-Ukraina terlibat bentrok dengan pendukung di Kota Donetsk.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV– Para pemimpin Uni Eropa turun tangan dalam pembicaraan antara Presiden Ukraina dan Rusia pada Ahad (29/6). Pembicaraan dilakukan seiring berakhirnya gencatan senjata yang dicanangkan pasukan pemerintah Kiev dan separatis.

Pada Jumat, kedua pihak sepakat memperpanjang gencatan senjata selama tiga hari jadi berakhir pada Senin pukul 22.00 waktu setempat atau 19.00 WIB. Pemimpin Uni Eropa yang terlibat yaitu Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Konferensi antara para pemimpin ini dilakukan melalui telepon selama dua jam. Pembicaraan juga dipicu bentrokan teranyar yang baru terjadi. Seorang juru bicara militer Ukraina mengatakan lima tentara tewas dalam bentrokan akhir pekan di Donetsk dan Luhansk.

Bentrokan baru juga terjadi di Sloviansk pada Ahad dimana kedua belah pihak saling menuduh memulai penembakan. Juru bicara militer Ukraina Oleksiy Dmytrashkivskiy mengatakan selain lima tentara Ukraina tewas, sedikitnya 17 tentara lain terluka. 

Ia juga mengatakan separatis pro Rusia menyita unit pertahanan udara di Donetsk. Enam tentara dilaporkan ditangkap, meskipun berita tersebut belum bisa diverifikasi.Foto-foto menunjukan bentrokan menyebabkan beberapa blok apartemen rusak parah dan meninggalkan beberapa korban sipil yang belum dikonfirmasi kondisinya.

Pada Ahad, kantor Presiden Petro Poroshenko didemo pengunjuk rasa yang marah terhadap upaya gencatan senjata. Salah satu demonstran mengatakan pada Reuters langkah itu tidak membawa hasil apa pun kecuali menambah kematian tentara Ukraina.

Pengunjuk rasa diantaranya ratusan tentara dan aktivis. Mereka berkumpul di luar kantor pemerintahan presiden di Kiev. Seorang pejabat administrasi kepresidenan Henadiy Zubko berjanji untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada presiden. Tetapi, ia menegaskan pada para pengunjuk rasa bahwa gencatan senjata akan tetap berlaku sampai Senin.

Sementara, wartawan BBC David Stern mengatakan Poroshenko bersikeras meningkatkan operasi militer terhadap separatis pasca bentrok. Upaya perpanjangan gencatan senjata sebenarnya dilakukan untuk melancarkan 15 poin rencana perdamaian. Rencana ini melibatkan desentralisasi kekuasaan dan percepatan pemilihan lokal dan parlemen.

Dalam pembicaraan Ahad, para pemimpin membahas pentingnya gencatan senjata dan pelaksanaan rencana perdamaian. Menurut kantor berita AFP, Putin mendesak Poroshenko memperpanjang lagi gencatan senjata. Hollande dan Merkel juga mendesak Putin mengambil langkah untuk meredakan kekerasan.

[removed][removed] [removed][removed]

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement