REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kebun binatang nasional Australia di Canberra memiliki satwa yang berasal dari berbagai belahan dunia. Beberapa di antaranya tak terbiasa menghadapi musim dingin yang kini menghampiri kota itu. Maka, beberapa binatang mendapat perlakuan khusus. Bahkan, ada yang diberi sauna!
Manusia di kota ini pun berpakaian tebal dan menyalakan pemanas. Namun bagaimana dengan satwanya? Apalagi satwa di kebun binatang yang mungkin berasal dari daerah panas dan tak tahan dingin?
Karena inilah, para penjaga kebun binatang nasional Canberra sibuk menjaga satwa-satwa yang ada di kebun binatang tersebut agar tidak kedinginan. Namun, ada juga yang memang berasal dari negara dingin, hingga tak terganggu dengan rendahnya suhu.
Di musim dingin, panjang sehelai bulu macan tutul salju bisa mencapai 12 cm. Hingga mereka terlindung dari dingin dan mereka juga jadi bisa menyamar lebih sempurna di tengah salju.
Kaki macan tutul salju besar dan memiliki bantalan, cocok untuk berjalan di atas salju. Panjang ekornya bisa mencapai satu meter, dan bisa digunakan layaknya selendang untuk menghangatkan diri.
Karena tubuh mereka besar, mereka masih bisa tahan terhadap suhu musim dingin Canberra di siang hari. Seringkali mereka berjemur agar makin hangat. Tapi di malam hari, atau saat hujan turun, mereka beristirahat di dalam gua yang dilengkapi penghangat.
Untuk menyikapi ini, para penjaga kebun binatang menciptakan semacam sauna khusus meerkat, berbentuk sarang yang dihangatkan.
Makanan utama panda merah adalah bambu. Tapi mereka juga makan buah, kacang-kacangan dan telur.
Ukuran panda merah kira-kira sebesar kucing peliharaan. Ekornya, yang panjangnya bisa mencapai 40 cm, membantu mereka menjaga keseimbangan, dan juga menghangatkan diri.