Selasa 01 Jul 2014 15:07 WIB

Jinakkan Bom, Dua Polisi Mesir Tewas

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Didi Purwadi
Jasad polisi Mesir digotong dari lokasi ledakan bom di Kairo, Mesir, Senin (30/6).
Foto: Reuters
Jasad polisi Mesir digotong dari lokasi ledakan bom di Kairo, Mesir, Senin (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Dua petugas kepolisian Mesir telah tewas ketika menjinakkan sejumlah bom yang meledak di dekat istana kepresidenan di Kairo. Menteri Dalam Negeri mengatakan ledakan pertama menewaskan seorang petugas dan melukai tiga orang lainnya.

Kemudian, satu jam berikutnya seorang aparat kepolisian dinyatakan tewas. Kelompok oposisi mengatakan mereka telah meletakkan bom tersebut di lokasi pada pekan lalu.

Presiden Abdul Fattah al-Sisi pun berjanji akan menghukum para pelaku atas tewasnya dua anggota kepolisian tersebut.

“Saya berjanji kepada Tuhan dan keluarga mereka, negara akan membalas pembunuhan ini,” kata Presiden Sisi dalam pidatonya.

Para koresponden mengatakan bom mematikan tersebut telah menewaskan para ahli penjinak bom yang merupakan seorang kolonel dan letnal kolonel kepolisian.

Kepala keamanan Kairo pun mengatakan kepala departemen penjinak bom, Jenderal Alaa Abdel Zaher, merupakan salah satu orang yang terluka dalam ledakan ini.

Kelompok militan Ajnad Misr atau tentara Mesir dilaporkan telah meletakkan sejumlah bom di dekat istana presiden yang ditargetkan pada pasukan keamanan. Dikatakannya, ia melakukan hal ini tanpa menyadari bahwa warga sipil juga terancam.

Lanjutnya, pihaknya tak dapat mengambil kembali sejumlah bom tersebut dan memperingatkan para pejalan kaki untuk berhati-hati.

“Terdapat dua bahan peledak. Di pojok istana di persimpangan jalan al-Ahram dan al-Merghani,” kata sebuah pernyataan dari akun Twitter milik militan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement