Selasa 01 Jul 2014 22:10 WIB

AS: Perpanjangan Gencatan Senjata Tergantung Ukraina

Warga Ukraina
Foto: AP
Warga Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Hanya rakyat Ukraina yang dapat memutuskan apakah akan memperpanjang gencatan senjata yang rapuh atau tidak, menurut seorang perwakilan AS, Senin (30/6), seraya menambahkan bahwa Washington akan mendukung keputusan apa pun yang dibuat Kiev.

Gencatan senjata antara Kiev dan gerilyawan pro-Rusia di Ukraina timur berlangsung sampai pukul 19.00 GMT pada Senin (30/6), tetapi kekerasan tetap terjadi, dengan tidak ada tanda-tanda jika pertempuran yang telah berlangsung selama berbulan-bulan dan telah merenggut 450 korban jiwa itu akan berakhir.

Setelah tenggat waktu habis, tidak ada pernyataan apa pun dari para pemimpin Ukraina, meski pun pertanyaan terus-menerus datang dari para pemimpin Rusia, Prancis dan Jerman, tentang apakah mereka akan memperpanjangnya atau tidak.

"Apakah akan memperpanjang gencatan senjata ini atau tidak merupakan sebuah keputusan yang Ukraina dan hanya Ukraina yang akan membuatnya. Dan kami pasti akan mendukung keputusan tersebut, keputusan apa pun yang mereka buat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.

Ia menggarisbawahi "laporan yang menyebutkan bahwa para petempur Rusia dan kelompok separatis yang didukung oleh Rusia terus menyerang posisi pemerintah Ukraina. Masih ada pasukan di perbatasan." Ada "lebih banyak" yang Rusia dapat lakukan untuk mengurangi ketegangan, katanya kepada para wartawan.

"Rakyat Ukraina adalah pihak yang menyerukan gencatan senjata dan menunjukkan pengendalian diri menakjubkan dalam upaya untuk menerapkan gencatan senjata," kata Psaki. "Tetapi ada langkah-langkah yang dilakukan oleh kelompok separatis yang didukung Rusia yang tidak sesuai dengan itu."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement