Selasa 01 Jul 2014 21:14 WIB

Satu Hari Dalam Setahun Bebas Main Kembang Api

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Pemerintah Kawasan Utara (NT) tidak akan memperketat aturan mengenai kembang api di wilayahnya. Menteri Utama NT,  Adam Giles menegaskan wilayahnya adalah bukan negara bagian yang berlebihan dalam mengatur pilihan pribadi warganya alias “the Nanny States.”

Hari Teritori, yang dirayakan pada hari ini merupakan adalah satu-satunya waktu dalam setahun dimana warga masyarakat secara legal dapat membeli dan menggunakan kembang api. NT merupakan satu-satunya wilayah hukum atau yurisdiksi di Australia yang memungkinkan penjualan kembang api kepada publik.

Tahun lalu, pemerintah NT melarang penggunaan kembang api yang melewati batas kebisingan tertentu untuk merespons kekhawatiran warga masyarakat. Hari ini, Menteri Utama, Adam Giles berjanji pemerintahnya tidak akan memperketat kembali UU mengenai kembang api.

"Sebagian besar masyarakat di Kawasan Teritori Utara sangat mengapresiasi fakta kalau kita ini bukan kawasan yang berlebihan dalam melindungi warganya dan masyarakat NT memiliki kesempatan untuk bebas dan bertanggung jawab atas keputusannya,” kata Giles, baaru-baru ini.

"Maksud kami adalah memainkan kembang api akan tetap dibolehkan, tapi kami ingin orang bertanggung jawab,” katanya.

Namun demikian perayaan Hari Teritory pada tahun ini terbilang cukup sepi, 15 orang sempat terluka dalam insiden permainan kembang api di seluruh NT.

Hari Teritori diperingati tanggal 1 Juli setiap tahunnya, ini merupakan event yang menandai pemerintahan otonomi di Kawasan Teritori Utara pada tahun 1978.

Awal tahun kemarin, Giles menyatakan dirinya berencana menjadikan Hari Teritori sebagai hari libur.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement