REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menebarkan ancamannya kepada kelompok Hamas. Ia berjanji Israel akan lebih memperluas lagi operasinya 'jika diperlukan' kepada Hamas terkait dengan usaha menangkap pembunuh tiga remaja Yahudi.
"Kami akan membuat lemah Hamas di Tepi Barat dan menghentikan serangan roket dari Jalur Gaza," kata Netanyahu.
Ia menganggap Hamas harus bertanggung jawab atas pembunuhan tiga remaja Yahudi yang "diculik" di dekat Al-Khalil (Hebron) di Tepi Barat Sungai Jordan dua pekan lalu.
Netanyahu mengatakan Israel memiliki tiga tugas -- menemukan para penculik, menghancurkan prasarana Hamas di Tepi Barat dan menghentikan serangan roket dari Jalur Gaza.
"Kami akan menemukan setiap orang yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan ketiga remaja, tak peduli berapa lama pun waktu yang diperlukan," kata Netanyahu sebagaimana dikutip Xinhua.
"Kami sudah menangkap ratusan gerilyawan Hamas, menutup puluhan lembaganya, menghancurkan rumah dan tangan kami masih terus memanjang."
Mengenai penembakan roket dari Jalur Gaza, Netanyahu mengatakan Pasukan Pertahanan Israel telah beroperasi melawan Hamas. "Jika ada kebutuhan, kami akan memperluas operasi militer terhadap Hamas."
Pada Senin malam (30/6), militer Israel menyerang 34 sasaran di Jalur Gaza yang berkaitan dengan Hamas dan Gerakan Jihad Islam, sebagai tanggapan atas 18 roket yang ditembakkan pada Senin malam dari daeran kantung pantai itu.
Warga Palestina melaporkan bahwa empat orang Palestina cedera dan satu orang hilang.
Pada Senin malam, mayat Gilad Sha'ar dan Naftali Frankel --keduanya berusia 16 tahun-- dan Eyal Tifrach (19) ditemukan di dekat Al-Khalil. Mereka "diculik" di Tepi Barat pada Kamis (12/6).
Dinas Keamanan Israel Shin Bet mengatakan kedua "tersangka pelaku" adalah Marwan Kawasmen dan Amar Abu-Isa, keduanya agen Hamas dari Al-Khalil yang "telah hilang" sejak serangan itu.
Para pejabat Hamas membantah bahwa organisasi tersebut terlibat dalam serangan itu. Namun para menteri Israel terpecah mengenai cara bereaksi terhadap pembunuhan ketiga remaja Yahudi tersebut.