REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan berlanjutnya penyebaran virus Ebola di Afrika Barat berkaitan dengan beberapa praktek budaya kuno dan kepercayaan tradisional.
Sebagian praktek dan kepercayaan itu, katanya, bertolak-belakang dengan langkah pencegahan kesehatan masyarakat yang disarankan dan dilancarkan untuk mengekang penyebaran penyakit tersebut.
Luis Gomes Sambo, Direktur Regional Kantor WHO buat Afrika, mengeluarkan pernyataan tersebut dalam pembukaan Pertemuan Darurat Tingkat Menteri mengenai Wabah Ebola di Afrika Barat. Pertemuan itu diadakan di Accra pada Rabu (2/7).
Pertemuan dua-hari tersebut, yang diperkirakan dihadiri Menteri Kesehatan dari 11 negara dan mitra yang terlibat dalam menanggapi wabah Ebola, diselenggarakan oleh WHO sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran lebih lanjut virus tersebut dalam waktu sesingkat mungkin.
Para peserta dijadwalkan membahas cara terbaik dalam menangani krisis itu secara bersama serta mengembangkan rencana reaksi operasional antar-negara.
Apa yang berawal pada Maret sebagai wabah Ebola di desa di Guinea telah menyebar ke Ibu Kota, Conakry, serta negara tetangganya, Sierra Leone dan Liberia, dengan jumlah total 750 kasus dan 455 kematian yang dilaporkan di tiga negara hingga Selasa (1/7).
"Selain itu, gerakan orang di dalam dan ke seberang perbatasan telah memudahkan penyebaran cepat penyakit tersebut ke seberang dan di dalam ketiga negara itu," tambah Sambo, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.
Direktur Regional tersebut mendesak para Menteri Kesehatan di negara yang terpengaruh agar tak melewatkan apa pun dalam upaya mereka untuk mengendalikan wabah itu. Ditambahkannya, kepemimpinan mereka sangat diperlukan dalam penerapan efektif pencegahan dan langkah pengekangan di negara mereka masing-masing.
"Kepada Menteri Kesehatan di negara yang tetangga, anda mesti memperkuat pengawasan penyakit tersebut dan meningkatkan penanaman modal dalam persiapan menghadapi penyebaran," katanya.
Sherry Ayittey, Menteri Kesehatan Ghana, menyatakan diperkirakan bahwa pada saat mereka mengira sudah menang dalam perang melawan penyakit menular, penyakit yang disebabkan oleh virus terus menjadi ancaman yang kuat.
"Mengingat penyebarannya di seluruh tiga negara, wabah Ebola saat ini di Afrika Barat diketahui sebagai salah satu yang paling menantang yang pernah dihadapi WHO dan semua mitranya," kata Ayittey.
Wanita pejabat tersebut mengatakan ada jutaan orang yang sangat memerlukan penyelesaian dari momok Ebola di sub-wilayah itu dan di luarnya.
"Kita memiliki sekelumit peluang untuk mencegah wabah tersebut menyebar lebih jauh dan saya mendesak semua pihak agar bekerja secara tekun untuk mencapai sasaran kita," kata menteri itu.