Jumat 04 Jul 2014 07:30 WIB

Cina dan Korsel Bicarakan Program Nuklir Korut

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera Cina dan Korea Selatan (ilustrasi)
Bendera Cina dan Korea Selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Presiden Cina Xi Jinping telah tiba di Korea Selatan, Kamis (3/7). Dalam kunjungan dua hari tersebut, Xi akan memfokuskan diri pada pembicaraan mengenai Korea Utara. Kunjungan itu merupakan kunjungan pertama Xi setelah dia menjabat presiden tahun lalu. Cina merupakan sekutu perdagangan terbesar Korut.

Namun, beberapa bulan belakangan hubungan Cina dan Korut tidak berjalan baik. Tahun lalu, Korut melakukan uji coba nuklir ke tiga dan ada laporan yang menyebutkan Korut akan melakukan uji coba ke empat. Sebelum kedatangan Xi ke Korsel, Korut kembali menembakkan roket, Rabu malam.

Xi dan Presiden Korsel Park Geun-hye juga akan membicarakan perkembangan hubungan perdagangan karena kedua negara sedang mengupayakan perjanjian perdagangan bebas. Cina adalah mitra perdagangan terbesar Korsel.

Korsel mengatakan perdagangan kedua negara mencapai 220 miliar dolar AS tahun lalu. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan gabungan nilai perdagangan Korsel, AS dan Jepang.

Dilansir dari Xinhua, Selasa, duta besar Cina Qiu Guohong mengatakan kunjungan tersebut akan memperdalam komunikasi politik dan kepercayaan kedua negara. Dia mengatakan Korsel bukan hanya tetangga dekat yang penting, tapi juga mitra kerja sama Cina. Kedua negara juga memiliki budaya yang serupa dan kepentingan yang sama.

BBC melaporkan baik Xi maupun Park setuju program nuklir Korut tidak seharusnya dilanjutkan, namun mereka berbeda pendapat tentang bagaimana akan menghentikannya. Korsel ingin Cina menekan Korut, tapi Cina menganggap stabilitas di Korut jauh lebih penting. Cina khawatir runtuhnya rezim Korut berdampak pada banjir pengungsi di perbatasan dan mendorong Korea bersekutu dengan AS.

Sebaliknya, Cina mendorong semua pihak melakukan pembicaraan tanpa prasyarat. Kunjungan Xi dilakukan beberapa hari setelah Korut menembakkan sejumlah  roket jarak pendek ke laut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Qin Gang mengatakan mendorong denuklirisasi di semenanjung Korea akan tetap menjadi kebijakan Cina.

Dia memperingatkan wartawan agar tidak berlebihan membaca keputusan Xi mengunjungi Korsel sebelum mengunjungi Korut. Namun, banyak kalangan di Cina menilai kunjungan itu bukan hanya langkah luar biasa berpaling dari masa lalu, tapi juga tanda munculnya tunas persahabatan antara kedua pemimpin.

Xi dan Park akan sepenuhnya bertukar pandangan tentang isu nuklir dan perundingan enam negara yang macet untuk membujuk Korut agar menghentikan ambisi nuklirnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement