REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Otoritas Jerman memanggil duta besar Amerika Serikat (AS) di Berlin setelah seorang pria ditangkap dengan dugaan melakukan kegiatan mata-mata. Diplomat AS diminta untuk membantu memberikan penjelasan dalam kasus tersebut, kata kementerian luar negeri Jerman.
Jerman secara resmi telah mengkonfirmasi penangkapan pria tersebut tetapi belum memberikan keterangan secara rinci. Hubungan AS dan Jerman tegang menyusul tuduhan penyadapan terhadap telepon Kanselir Angela Merkel oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA), yang merupakan bagian dari kegiatan pengawasan global.
Skala program mata-mata global diungkap melalui dokumen yang dibocorkan oleh mantan kontraktor intelejen NSA, Edward Snowden. Jerman menentang kebijakan pengawasan yang dilakukan Amerika.
BBC melaporkan, Sabtu (5/7), tuduhan baru kegiatan mata-mata AS kemungkinan akan menyebabkan AS sulit untuk meminta Jerman membantu dalam upaya menentang aktivitas Rusia di Ukraina, dan juga mengontrol ambisi nuklir Iran. Media Jerman mengatakan pria yang ditahan pekan ini berusia 31 tahun, dan merupakan pegawai agen intelejen federal, BND atau Bundesnachrichtendienst.
Juru bicara Merkel mengatakan kanselir telah diberitahu mengenai penangkapan tersebut, dan penyelidikan terhadap aktivitas intelejen asing di Jerman juga dilakukan oleh sembilan komite parlemen. "Masalah ini serius, ini benar-benar jelas," kata juru bicara Steffen Seibert kepada koran Frankfurter Allgemeine.
Majalah Der Spiegel mengatakan pria ini diyakini telah memberikan dokumen rahasia kepada seseorang yang menjadi kontak AS untuk mendapatkan uang. Meski demikian, seorang politisi yang tak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Reuters, telah menawarkan jasanya kepada AS dengan sukarela.