Sabtu 05 Jul 2014 11:44 WIB

Guru di Prancis Tewas Ditikam Wali Murid

Rep: Dessy Suciati Saputri/c85/ Red: Nidia Zuraya
Penusukan (ilustrasi)
Penusukan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Seorang guru di kota Albi, Prancis dilaporkan tewas ditikam di depan murid-muridnya oleh seorang wali muridnya. Menurut kepolisian, Fabienne Terral-Calmes (34) diserang di sekolah Edouard Herriot pada Jumat (4/7) pagi waktu setempat.

Menurut jaksa, pelaku yang juga ibu dari salah satu murid guru tersebut pun ditahan di rumahnya. Menteri Pendidikan Benoit Hamon mengatakan berdasarkan penyelidikan awal, pelaku menderita gangguan jiwa.

Presiden Francois Hollande pun berjanji semua pelayanan negara akan dikerahkan untuk merawat para murid dan staf yang menyaksikan insiden pembunuhan tersebut. Serangan itu terjadi di hari terakhir sekolah sebelum liburan musim panas.

Saat itu, Terral-Calmes sedang mengajar di kelasnya di depan murid-murid yang masih berusia lima hingga enam tahun. Ia sendiri merupakan ibu dari dua anak yang masih kecil.

Menurut kepolisian, pelaku membawa anaknya yang berusia lima atau enam tahun ke sekolah seperti biasanya pada Jumat. Saat itu, ia juga membawa sebuah pisau panjang. Sebelum menyerang, ia berteriak “saya bukan pencuri’”.

Terral-Calmes ditusuk sekali di sekitar dada atau perutnya. Jaksa Albi, Claude Derens merupakan salah satu yang pertama kali berada di lokasi kejadian. “Ketika saya tiba di lokasi kejadian, mereka mencoba untuk menyelamatkannya. Dia terkena serangan jantung di kelasnya,” jelasnya.

Media lokal pun melaporkan, pelaku juga diketahui telah mendapat tuduhan mengabaikan anak. Menurut laporan majalah Prancis Le Point, pelaku mengatakan kepada polisi tindakannya dipicu karena guru tersebut buruk untuk putrinya.

Namun, wakil dari kelompok wali murid sekolah di wilayah tersebut mengatakan tak ada masalah antara guru dan pelaku yang diyakini baru saja memasukkan putrinya ke sekolah itu selama enam pekan. Sementara itu, murid-murid yang menyaksikan serangan itu pun kini tengah diterapi.

Juru bicara menteri pendidikan mengatakan mereka syok oleh aksi kriminal ini. “Tragedi ini menegaskan bahwa perlunya upaya untuk melawan kekerasan di sekitar sekolah, untuk melindungi sekolah, guru, dan murid,” katanya.

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement