REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Jet tempur Israel meluncurkan bom pada tiga lokasi Hamas di selatan Jalur Gaza, Jumat (4/7) malam. Penyerangan dilakukan setelah 14 proyektil ditembakan ke Israel Selatan.
Belum ada laporan mengenai jumlah korban maupun kerusakan yang timbul setelah pengemboman. Militer Israel mengatakan pemboman itu adalah pembalasan atas serangan roket, yang diluncurkan dari Jalur Gaza.
Militer Israel mengatakan pada Maan News, sejak penculikan tiga remaja terjadi, sekitar 150 proyektil telah diluncurkan di wilayah itu. Namun, sekitar 18 diantaranya ditahan oleh sistem pertahanan rudal, Iron Dome.
Kekacauan semakin terjadi sejak seorang pemuda Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan Yerusalem Timur diculik dan dibunuh awal pekan ini. Muhammad Abu Khudair (17) diduga diculik dan dibunuh sebagai pembalasan dendam atas kematian tiga remaja Israel di Tepi Barat.
Saat pemakaman pemuda Palestina berlangsung di Yerusalem Jumat (4/7), bentrok antara warga dan polisi Israel semakin tidak dapat dihentikan. Polisi Israel bahkan menembakan gas air mata para para warga yang menghadiri pemakaman Muhammad.
Selain karena dugaan pembunuhan Muhammad adalah balas dendam Israel, warga Palestina semakin geram saat melihat jasad Muhammad yang diturunkan begitu saja di tengah jalan oleh petugas kepolisian. Selama dua hari jasad remaja itu ditahan untuk menjalani tes forensik.
Sesaat setelah jasad remaja itu dipulangkan secara tidak layak oleh petugas Israel, para pelayat membawa jasad ke dalam mesjid. Para pelayat juga mengatakan seharusnya Muhammad telah dikubur sejak dua hari lalu.