REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Tony Abbot mengatakan Australia tidak akan mapan tanpa investasi asing. Dia mengisahkan bagaimana berutang budinya Negara Kangguru itu kepada Inggris yang datang memberikan utang kepada Australia.
"Negara kita tak akan pernah terbayangkan tanpa investasi asing. Saya kira negara kita berutang banyak pada Inggris yang membawa bentuk investasi asing," ujar Abbot, dilansir dari The Guardian, Ahad (6/7).
Abbot menyampaikan pidatonya itu di depan Australia-Melbourne Institute dalam sebuah sesi tanya jawab. Sayangnya, pernyataannya itu mendapatkan kritikan pedas dari berbagai kalangan sebab dianggap kontroversial dan menunjukkan kelemahan Australia. Itu sama saja dengan menjual negara sendiri ke tangan asing.
Profesor Michael Dodson, Direktur the National Centre for Indigenous Studies di Australian National University menilai komentar Abbot itu hanya bentuk permainan Inggris saja untuk mengganti pola kolonial. Kedatangan Inggris adalah bentuk investasi asing yang ofensif.
"Ya, investasi asing dari pasukan yang membantai rakyat kami. Pertemuan James Cook (Inggris) dengan orang-orang Aborigin dalam sejarahnya bertujuan untuk menembak leluhur kami di Sydney," ujar Dodson.
Para senator bidang tenaga kerja dan parlemen adat Nova Peris mengutuk komentar Abbott. Pendudukan Inggris di Australia dalam bentuk investasi asing itu adalah sebatas pekerjaan saja.