Ahad 06 Jul 2014 11:55 WIB

Pemimpin ISIL Muncul Dalam Video

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Citra Listya Rini
Gerilyawan Negara Islam Irak dan Laut Tengah Timur/ISIL (ilustrasi)
Foto: Reuters
Gerilyawan Negara Islam Irak dan Laut Tengah Timur/ISIL (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemimpin kelompok oposisi ISIL, Abu Bakr al-Baghdadi kini telah menampakkan dirinya untuk pertama kalinya. Ia muncul dalam sebuah video yang meminta seluruh umat Muslim untuk patuh kepadanya. 

Dilansir dari BBC, Baghdadi telah ditunjuk sebagai kalifa oleh kelompok oposisi Irak yang telah menguasi sejumlah kota di Irak dan Suriah. Video tersebut muncul dibuatpada Jumat selama khotbah di masjid al-Nouri di Mosul, utara Irak.

Namun, baru muncul pada Sabtu ditengah-tengah laporan bahwa ia telah dibunuh atau terluka dalam serangan udara pemerintah Irak.  Masih belum jelas kapan serangan itu dilakukan.

Dalam khotbah tersebut, Baghdadi memuji pendirian negara Islam yang telah dideklarasikan oleh oposisi ISIL pada Minggu. Para ahli pun mengatakan sebelumnya belum pernah ada pemimpin militan yang muncul dalam video, meskipun terdapat sejumlah fotonya yang muncul. 

"Penunjukan pemimpin merupakan kewajiban bagi Muslim dan hal ini telah diabaikan selama beberapa dekade," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa ia tidak menginginkan posisi kalifa atau pemimpin dan menyebutkan sebagai hal yang membebankan. "Saya adalah pemimpinmu, meskipun begitu saya bukanlah yang terbaik, jadi jika anda menilai bahwa saya benar, maka dukung saya. Dan jika anda menilai saya salah, maka beri saya nasehat," tambahnya. 

Sementara itu, pada Sabtu, Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki telah memecat dua kepala tinggi keamanannya menyusul jatuhnya militer Irak di utara negara tersebut. Kepala pasukan keamanan Irak dan kepala kepolisian federal pun telah kehilangan jabatannya. 

Sedangkan, oposisi ISIL telah menghancurkan puluhan kuil dan tempat ibadah lainnya di provinsi Nineveh di utara Irak. Warga Syiah, Sunni, dan Kristen pun menjadi target mereka. Berdasarkan data PBB dan pejabat Irak, lebih dari satu juta orang telah mengungsi akibat konflik ini dan sekitar 2.461 orang telah tewas pada Juni. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement