REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam satu pernyataan pada Jumat waktu setempat, mengatakan pihaknya bertekad untuk menemukan taktik yang dapat diterima guna menyelesaikan isu nuklir dalam pembicaraan antara Iran dan Kelompok 5+1.
Pernyataan itu mengacu pada pembicaraan intensif antara kedua pihak untuk menyusun teks kesepakatan akhir.
Pernyataan itu melanjutkan bahwa perundingan antara anggota Kelompok 5+1 termasuk Rusia, Cina, Prancis, Inggris, Amerika Serikat dan Jerman serta Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, dan pihak Iran dengan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif sebagai kepala tim perundingan Iran, mulai bekerja pada 2 Juni di Wina.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, sedang menuju untuk bergabung dalam tim negosiasi Rusia dalam putaran perundingan.
Pernyataan itu juga menyebut pertemuan trilateral antara Iran, Rusia dan Cina membahas isu-isu nuklir. Kementerian Luar Negeri Rusia menggarisbawahi bahwa delegasi Rusia akan melakukan yang terbaik dalam pembicaraan Wina, untuk membantu menyusun teks kesepakatan akhir dan memecahkan masalah yang tersisa di bidang ini sampai 20 Juli 2014.