REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pesawat Israel serang 10 situs yang digunakan oleh militan Palestina di Jalur Gaza, ujar militer Israel yang dilansir Reuters, Ahad (6/7).
Serangan ini dilancarkan sebagai balasan atas tembakan roket yang dilancarkan gerilyawan Palestina ke sebelah selatan Beersheba yang dicegat oleh sistem Iron Dome Israel Sabtu malam. "Setelah penyerangan roket secara spontan ke masyarakat Israel di jalur selatan, pesawat Israel menargetkan teror di 10 situs di jalur Gaza tengah dan selatan," kata militer dalam sebuah pernyataan.
Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa atas serangan udara ini. Pada Kamis (4/7) lalu, Israel terus tingkatkan pasukan udaranya di sepanjang perbatasan Gaza sebagai tanda invansi jika serangan roket tidak berhenti. Mesir sebagai negara yang berbatasan mencoba untuk menengahi gencatan senjata ini.
Gencatan senjata kembali terjadi pada pertengahan Juni setelah Israel memulai tidak kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Hamas sebagai basis kekuasaan di Jalur Gaza. Aksi ini memanas setelah Israel menyalahkan kelompok Islam atas penculikan tiga remajanya. Hamas sendiri tidak membenarkan atau membantah tunduhan ini.
Pekan lalu, tubuh anak-anak Israel ditemukan di Tepi Barat. Sehari setelah pemakamannya, seorang remaja Palestina diculik dari jalanan di Yerusalem Timur dan ditemukan dalam keadaan hangus di sebuah hutan di pinggir kota yang belakang diketahui namanya Mohammed Abu Khudair.
Israel mengatakan motif pembunuhan Abu Khudair masih dalam penyelidikan dan mengumumkan tidak ada penangkapan dalam kasus ini.