REPUBLIKA.CO.ID,PYONGYANG- Korea Utara (Korut) akan mengirim cheerleader untuk menyertai para atletnya pada Asian Games di Korea Selatan (Korsel).
Keputusan ini menjadi salah satu wujud melunaknya hubungan Korsel-Korut. Selama berminggu-minggu Korut menembakkan roket dan melayangkan berbagai ancaman kepada Korsel.
Dikutip dari theguardians.com, Korut berkali-kali menyerang negara tetangganya itu lewat jalur laut. Namun, pada Asian Games September mendatang Korut akan mengirim 150 atletnya untuk bertanding. Asian Games akan dimulai 19 September dan mengambil tempat di Incheon, Korsel.
Korut dan Korsel terlibat perang berkepanjangan setelah konflik pada 1950-1953. Konflik tersebut diakhiri dengan genjatan senjata namun hingga kini masalah masih berlanjut.
Cheerleader Korut, meski sejak perang berkecamuk jarang tampil, selalu mempertontonkan aksi yang atraktif. Mereka berlatih secara rutin dan membawa pesan perdamaian dan persatuan.
“Aksi cheerleader selalu membawa pesan yang bertujuan meleburkan fitnah dan makian yang selalu terlontar di antara petinggi kedua negara (Korut-Korsel),” demikian pernyataan pemerintah Korut yang disampaikan kepada KCNA.
Korut telah memutuskan untuk mengirim cheerleadernya untuk mengiringi para atlet yang bertanding pada Asian Games ke-17. Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki hubungan Korut dan Korsel. Selain itu dengan kehadiran cheerleader diharapkan mampu membawa dampak positif pada isu rekonsiliasi.
Korea Utara, yang telah dijatuhi sanksi oleh PBB akibat uji coba nuklir, meminta Korsel untuk bergabung dalam latihan militer gabungan bersama AS. Korsel menolak ajakan tersebut dan mendesak Korut untuk menghentikan program senjata nuklirnya.
Korut telah melakukan uji coba nuklir dan roketnya sebanyak tiga kali dalam sepuluh hari terakhir. Uji coba tersebut masih akan terus berlanjut.
Pada 2005, Korut mengirim 101 cheerleader pada Kejuaraan Atletik Asia di Incheon. Termasuk di dalamnya Ri Sol-Ju, yang kemudian menjadi istri pemimpin Korut Kim Jong-Un.