REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tujuh warga sipil Palestina, termasuk dua anak kecil, tewas pada Selasa sore dalam satu serangan udara Israel terhadap satu rumah di Kota Kecil Khan Younis, kata beberapa saksi mata dan petugas medis.
Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Bagian Gawat Darurat di Kota Gaza, mengatakan kepada wartawan tujuh warga sipil tewas dan lebih dari 15 orang lagi cedera, dalam serangan udara Israel terhadap satu rumah di Kota Kecil Khan Younis di bagian selatan Jalur Gaza.
Sejak tengah malam, militer Israel melancarkan lebih dari 100 serangan udara terhadap sasaran gerilyawan dan militer di seluruh Jalur Gaza, kata beberapa pejabat keamanan di Jalur Gaza.
Gerilyawan terus menembakkan roket, peluru dan mortir ke permukiman dan kota kecil Israel Selatan. HAMAS, Jihad Islam dan kelompok lain bersenjata mengaku bertanggung jawab atas penembakan puluhan roket ke dalam wilayah Israel.
Juru Bicara Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), Fawzi Barhoum, menuding Israel bertanggung jawab atas ketegangan yang berlangsung saat ini di Jalur Gaza. "Musuh Israel melakukan semua jenis agresi terhadap rakyat kami dan kami mampu mempertahankan diri kami,'' kata Barhoum seperti laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.
Kabinet Keamanan Israel pada Selasa memutuskan untuk memanggil 40.000 prajurit cadangan bagi operasi besar militer yang dilancarkan terhadap Jalur Gaza --yang dikuasai HAMAS-- pada pagi hari yang sama.
Seorang pejabat Israel, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, mengatakan sebagian besar personel cadangan yang dipanggil akan mengambil-alih tugas aktif yang akan mengantar mereka ke perbatasan Jalur Gaza di Israel Selatan.
Israel memperluas serangan udaranya terhadap daerah kantung yang dikuasai HAMAS tersebut setelah serangan roket dari Jalur Gaza ke arah permukiman di Israel Selatan.