Rabu 09 Jul 2014 05:33 WIB

Ratusan Pengusaha di Xinjiang Layangkan Surat Anti-Teror

Rep: c73/ Red: Hazliansyah
Angkatan bersenjata Cina saat memeriksa area bekas ledakan bom di stasiun kereta api Urumqi, Xinjiang.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan/c
Angkatan bersenjata Cina saat memeriksa area bekas ledakan bom di stasiun kereta api Urumqi, Xinjiang.

REPUBLIKA.CO.ID, URUMQI -- Sekitar 354 perwakilan dari kalangan pengusaha dan pegawai yang tergabung dalam kelompok etnik di wilayah otonomi Xinjiang Uighur, bagian barat Cina, melayangkan surat terbuka melawan terorisme. Demikian seperti dilansir dari ChinaDaily (Selasa, 8/7).

"Tindakan kriminal teroris tersebut telah merugikan dan membuat kami tidak bisa beroperasi dengan mudah," bunyi surat yang berjudul "Tanggung jawab dan kewajiban yang luhur sepanjang Jalur Sutera yang mulia -- pesan untuk sesama Uygur."

Mereka menuturkan, aksi teror yang terjadi di Xinjiang, telah melukai hati mereka. Di samping itu, mereka menilai usaha mereka terkena imbasnya.

"Bagaimana dapat kami membiarkan teroris mendorong kebangsaan Uygur dari peradaban yang mulia kepada kegelapan?," salah satu bunyi surat, yang dilayangkan saat konferensi pers di Urumqi.

Surat terbuka tersebut dikeluarkan pada Ahad (6/8), setelah serangkaian serangan teroris yang mematikan terjadi di ibukota Xinjiang, Urumqi. Aksi teror serupa juga terjadi di kota Kunming, China bagian barat daya, dan Beijing.

"Sepanjang kita bersatu melawan teroris secara meyakinkan, wirausaha kita akan tumbuh lebih kuat," tutur kepala Xinjiang Xueke Leather Co Ltd, Shewket Ablet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement