Rabu 09 Jul 2014 08:21 WIB

Yordania Kutuk Agresi Israel ke Jalur Gaza

Smoke and flames are seen following what police said was an Israeli air strike in Rafah in the southern Gaza Strip July 8, 2014.
Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Smoke and flames are seen following what police said was an Israeli air strike in Rafah in the southern Gaza Strip July 8, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania mengutuk agresi Israel ke Jalur Gaza dan mendesak Israel agar segera mengkhiri operasi militer ke wilayah itu.  Hal itu disampaikan Menteri Negara Yordania Urusan Media Mohammad Momani pada Selasa (8/7).

Momani mewakili Yordania menyeru Israel agar mengakhiri semua jenis peningkatan ketegangan. Ia memperingatkan serangan Israel ke Jalur Gaza akan memiliki konsekuensi negatif pada seluruh wilayah tersebut.

Pada Selasa, Turki juga menyeru Israel agar segera menghentikan operasi militernya di Jalur Gaza, dan mengutuk penghukuman massal terhadap rakyat di daerah kantung itu.

"Operasi militer yang telah dilancarkan Israel ke Jalur Gaza akan mengakibatkan rasa sakit yang luas di kalangan rakyat Jalur Gaza, yang tertindas dan telah berjuang untuk bertahan hidup dalam kondisi sulit selama bertahun-tahun," kata Kementerian Luar Negeri Turki di dalam satu pernyataan.

Pernyataan tersebut menyeru masyarakat internasional, terutama PBB, agar melakukan tindakan dan menyerukan diakhirinya serangan terhadap Jalur Gaza oleh Israel.

Aksi militer Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan dan melukai puluhan orang Palestina serta membuat lembaga dan prasaran di sana rusak parah. Jumlah korban jiwa di Jalur Gaza telah bertambah jadi 15 sejak Israel melancarkan "Operation Protective Edge" pada Selasa pagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement