Rabu 09 Jul 2014 12:00 WIB

Hasil Pilpres Indonesia tak Pengaruhi Ekspor Sapi Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Diplomat Australia di Jakarta menyatakan bahwa masa depan perdagangan ternak antara Indonesia dan Australia akan tetap cerah terlepas dari hasil pemilihan presiden Rabu (9/7).

Komisaris Northern Teritory untuk Indonesia, Terry Mills, mengaku telah mengikuti perkembangan pilpres di Indonesia. Menurutnya, kedua kandidat memiliki pandangan yang sama mengenai Industri ternak dan akan mengembangkan pasar lokal ternak untuk meningkatkan kualitas produk ternak.

Terlepas dari itu, ia percaya bahwa rencana tersebut tidak akan merugikan ekspor sapi dari Australia. "Kedua kandidat sangatlah berbeda, namun program yang mereka miliki sangatlah mirip dan nasionalis," kata Mills.

"Yang perlu kita garisbawahi di sini adalah bagaimana menyusun relasi yang kuat ketimbang mengkhawatirkan pengambil alihan pasar oleh Indonesia," tambah Mills. 

"Kedua kandidat menyatakan mengenai pentingnya memiliki pembiakan ternak di daerah daerah terpencil yang akan memberi Australia kesempatan untuk menyuplai ternak untuk dikembang biakkan."

"Apapun yang terjadi, Northern Australia akan tetap memiliki kesempatan untuk memberi suplai di pasar ini, semuanya tergantung bagaimana kita menyikapinya dan beberapa perubahan mungkin perlu kita lakukan," katanya. 

"Menurut saya, suplai ternak kita ke Indonesia akan tetap aman."

Mills memperkirakan Prabowo Subianto akan unggul pada Pilpres ini. Menurut dira, kampanye yang dijalankan Joko Widodo kurang efektif.

"Kampanye yang berjalan selama ini kurang terorganisir yang meyebabkan kurangnya pendukung," katanya.

"Sedangkan Prabowo yang sempat tertinggal dapat menyusul karena kampanyenya yang sangat fokus dan rapih, terutama di luar jawa."

Sedangkan mantan Ketua Asosiasi Peternak Northern Territory, Luke Bowen, enggan berpendapat mengenai kandidat yag menurutnya akan menyokong industri ternak Australia. Terlepas dari itu, ia menyatakan bahwa kedua kandidat memiliki hubungan yang cukup baik dengan industri ini. 

"Saya pernah menjalin kontak dengan Prabowo melalui industri ternak ini dan dia adalah karakter yang cukup menarik," sebut Bowen. 

"Namun saya tidak melihat akan adanya perubahan yang signifikan terhadap industri ternak Australia apabila dia terpilih."

Bowen menambahkan bahwa Joko Widodo adalah figur yang sangat menyokong harga pangan murah.

"Terutama ketika ada masalah dengan suplai daging sapi, dia secara aktif mencari dengan alternatif lain," katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement