Kamis 10 Jul 2014 00:20 WIB

Netanyahu: Israel akan Gencarkan Serangan ke Hamas

Smoke and flames are seen following what police said was an Israeli air strike in Rafah in the southern Gaza Strip July 8, 2014.
Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Smoke and flames are seen following what police said was an Israeli air strike in Rafah in the southern Gaza Strip July 8, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel tidak menunjukkan sikap bakal menghentikan serangan brutal mereka ke Jalur Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (9/7) justru bersumpah akan menggencarkan gempuran  militer mereka terhadap pejuang Palestina di wilayah tersebut. 

"Kami memutuskan lebih menggencarkan serangan terhadap Hamas di Gaza," kata kantornya mengutip keterangannya sesudah berembuk dengan kepala pertahanan di Israel selatan. "Tentara siap untuk kemungkinan apa pun."

"Hamas akan membayar harga mahal untuk penembakan roket ke warga Israel. Keamanan warga Israel adalah yang pertama dan terutama."

Rabu adalah hari kedua Operasi Pelindung Ujung Israel. Pesawat tempur Israel sudah menghantam 550 sasaran di Gaza dan pejuang Hamas membalas dengan 165 roket, beberapa di antaranya menghantam Yerusalem dan Tel Aviv serta Hadera, 116 kilometer di pesisir utara wilayah kantung itu.

Korban jiwa di pihak Palestina bukan hanya pejuang, tapi juga wanita dan anak-anak. Lebih dari 370 orang luka.

Lima warga Palestina tewas pada Rabu malam akibat hantaman peluru kendali Israel atas sebuah rumah di Gaza tengah, kata dinas darurat kepada AFP. Juru bicara Ashraf Qudra menyatakan wanita dan anak-anak termasuk yang tewas itu.

Ia menyatakan serangan itu menyasar rumah di Al-Maghazi, kampung pengungsi tepi laut di dekat Deir al-Balah.

Serangan Israel ke Gaza pada Selasa hingga siang telah menewaskan 15 orang dan melukai sekitar 100 lagi, kata badan penanganan darurat. Peristiwa itu terjadi saat tentara mulai melancarkan serangan udara terhadap gerilyawan di Jalur Gaza.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement