Kamis 10 Jul 2014 00:54 WIB

Mahasiswa Palestina: Harusnya Israel tidak Bom Warga Sipil

Rep: C92/ Red: Yudha Manggala P Putra
Smoke and flames are seen following what witnesses said were Israeli air strikes in Rafah in the southern Gaza Strip July 7, 2014.
Foto: Reuters/Abed Rahim Khatib
Smoke and flames are seen following what witnesses said were Israeli air strikes in Rafah in the southern Gaza Strip July 7, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA –- Israel terus melakukan serangan ke daerah-daerah di Palestina dalam dua hari terakhir. Abdelrahman M. Alnweiri, salah seorang mahasiswa Palestina yang belajar di Indonesia menuturkan, bom-bom Israel terus menghunjam ke tanah Palestina setiap pagi dan sore hari. Informasi itu ia dapatkan dari sahabat-sahabatnya, di antara mereka adalah jurnalis.

“Akhir-akhir ini tiap Subuh atau Maghrib terus-menerus orang terbangun. Dua hari yang lalu sampai sekarang. Ada (sekitar) 200-500 bom. Satu bom itu ada 5 roket. Itu terjadi terus. Jadi orang merasa seperti gempa bumi,” kata Abdel saat dihubungi Republika Online, Rabu (9/7).

Walaupun tentara Israel mengklaim mencari pejuang-pejuang Hamas, serangan Israel lebih banyak diarahkan ke arah warga sipil. 

Abdel mengatakan, informasi terakhir yang ia peroleh dari jurnalis di jalur Gaza mengatakan jumlah korban meninggal hingga tadi siang ada 35 orang meninggal dan 300 orang luka-luka.

Korban terdiri dari 6 orang meninggal dalam satu keluarga di Beit Hanoun, 1 orang di Jabariyah, 7 orang di kota Gaza, 4 orang di Nussairat, 9 orang di Rafah, dan 8 orang di Khan Yunis. Jumlah bom yang diluncurkan tentara Israel ada 317 buah.

“Kalau mencari pejuang Hamas, harusnya mereka tidak bom di wilayah sipil. Mungkin mereka mau bikin tenang warga Israel saja, biar kelihatan mereka bekerja,” kata Abdel.

Abdel mengatakan, pejuang Hamas peduli kepada rakyat Palestina. Karena itu mereka selalu membuat segala keperluan perangnya jauh dari rumah-rumah orang sipil.

Israel mengetahui betul hal tersebut. walaupun begitu, mereka tetap melakukan serangan ke rumah-rumah warga sipil. Mereka bahkan menarget perorangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement