REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pesantren Daarul Quran Ustaz Yusuf Mansur mengaku prihatin dengan dirudalnya Graha Tahfidz Quran di Gaza, Palestina, oleh Israel.
''Ya Allah, Graha Tahfidz Quran Gaza yang baruuuuuu aja diresmikan, bantuan Muslim Indonesia, dirudal Israel laknatullah alaihin,'' ungkap Ustaz Yusuf Mansur kepada Republika, Rabu (9/7) malam.
Berdasarkan informasi dari koordinator Rumah Tahfidz Quran Gaza, Abdullah Onim, Gaza siaga satu menjadi gawat darurat.
''Detik ini, bertambah korban empat tewas. Detik ke detik, korban tewas dan luka-luka kian bertambah,'' ungkap Ustaz Yusuf Mansur mengutip pernyataan Abdullah Onim.
Tak hanya itu, sambung Ustaz Yusuf Mansur, dua buah masjid tak luput dari rudak Israel. Masjid terletak di Abasan, Gaza Selatan. ''Dua masjid tersebut rata dengan tanah,'' ungkap Ustaz Yusuf Mansur.
Pejuang Palestina, berdasarkan informasi yang dijelaskan Abdullah Onim, tidak pernah meminta menghentikan perang. ''Pejuang Palestina tetap melanjutkan perang dengan Israel,'' ujarnya penuh semangat.
Roket dari Gaza sudah menjangkau ibu kota Israel, Tel Aviv dan Askelon, Ashdood dan Askol. ''Kami tidak akan mengangkat bendera putih. Tidak akan menyerah. Darah dan nyawa warga Palestina, harus kalian bayar dengan darah dan nyawa,'' jelas Abdillah Onim seperti dikutip Ustaz Yusuf Mansur.
Menurut informasi, seluruh rumah sakit di Gaza kehabisan obat, khususnya obat bius. ''Mereka sangat membutuhkan bantuan obat dan makanan,'' jelas Ustaz Yusuf Mansur menambahkan.