Kamis 10 Jul 2014 03:10 WIB

Hadapi Serangan Israel, Sekolah di Palestina Libur

Rep: C92/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga Palestina berdiri di dekat lubang besar akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, Kamis (3/7)
Foto: Reuters/Mohammed Salem
Warga Palestina berdiri di dekat lubang besar akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, Kamis (3/7)

REPUBLIKA.CO.ID,  GAZA – Serangan tentara Israel ke Palestina telah memasuki hari ketiga. Aktivitas pendidikan pun lumpuh menyusul serangan Israel yang membabi buta.

Mahasiswa Palestina yang kuliah di Indonesia, Abdelrahman M. Alnweiri mengatakan kegiatan belajar mengajar di Palestina dihentikan selama serangan terjadi. “Untuk sekolah semuanya diliburkan,” kata Abdel saat dihubungi Republika Online, Kamis (10/7).

Dalam hitungan jam, korban di Palestina terus bertambah. Saat Republika Online berbincang dengan Abdel Rabu (9/7) kemarin sekitar pukul 15:00 WIB, Abdel mengatakan jumlah korban meninggal ada 30 orang dan jumlah korban luka mencapai 200 orang.

Sekitar 3 jam setelahnya, berdasar informasi yang diperoleh Abdel dari teman-temannya di Palestina, korban meninggal telah mencapai 35 orang dan korban luka sebanyak 300 orang.

Menurut Abdel, Israel mengatakan akan melakukan serangan selama kurang lebih dua pekan. Pada awal-awal serangan, Israel biasanya memberikan informasi terlebih dahulu sebelum melakukan serangan. Namun, akhir-akhir ini tidak ada pemberitahuan dari pihak Israel.

Pada awal serangan, Israel melakukan serangan setiap pagi dan sore hari. Namun, dalam serangan dua hari terakhir, serangan terjadi hampir setiap saat. Pesawat-pesawat Israel juga terus berputar di langit-langit Gaza selama 24 jam.

“Pesawat tidak pernah hilang dari langit Palestina, ada terus 24 jam. Kalau hari-hari biasa, biasanya mereka pakai pesawat yang tanpa pilot. Tapi sekarang mereka pakai pesawat X16,” kata Abdel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement