Kamis 10 Jul 2014 18:00 WIB

Dunia Arab Kecam Serangan Udara Israel

Warga Palestina menggotong tabung gas dari reruntuhan rumah yang hancur terkena serangan udara Israel di Gaza pada Kamis (10/7).
Foto: Reuters/Mohammed Salem
Warga Palestina menggotong tabung gas dari reruntuhan rumah yang hancur terkena serangan udara Israel di Gaza pada Kamis (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Serangan udara mematikan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza menarik respon marah dari seluruh dunia, Rabu.

Di Kairo, Kementerian Luar Negeri Mesir mendesak Israel untuk menghentikan serangan militer, berupaya secara maksimal menahan diri dan mengendalikan diri dari tindakan-tindakan menjatuhkan hukuman kolektif.

Semua pihak harus berupaya untuk mencegah situasi meluncur ke lingkaran setan kekerasan yang hanya dapat menyebabkan lebih komplikasi dan kehilangan lebih banyak nyawa warga sipil, menurut pernyataan oleh menteri.

"Israel harus tetap membuka saluran kontak dengan Otoritas Nasional Palestina untuk menjamin keadilan bagi kedua belah pihak. Mesir sekarang sedang menghubungi semua pihak yang berkepentingan di wilayah tersebut dan di luarnya untuk mengatasi situasi," menurut pernyataan itu.

Mesir juga menegaskan bahwa fasilitas kesehatan di Gubernuran Sinai Utara dalam siaga untuk menerima korban warga Palestina yang terluka dalam serangan-serangan udara Israel.

"Pihak berwenang Mesir siap untuk bekerja sama dengan pihak berwenang di Jalur Gaza dalam memberikan perawatan bagi para korban serangan," kata Gubernur Sinai Utara, Mayjen. Al-Sayed Abdulfattah Harhor, kepada kantor berita MENA.

Di Abu Dhabi, Kementerian Luar Negeri UEA mengecam keras serangan militer Israel dan agresi berulang kali terhadap orang-orang Palestina di wilayah yang diduduki.

"UAE mengutuk dalam istilah terkuat mengenai serangkaian serangan udara terbaru yang diluncurkan oleh otoritas pendudukan Israel di Jalur Gaza, yang mengklaim sejumlah besar korban di kalangan rakyat Palestina," kata satu pernyataan Departemen,

"UEA menegaskan kembali penolakan dalam segala bentuk kekerasan, termasuk langkah-langkah hukuman kolektif, yang mengakibatkan hilangnya nyawa banyak warga sipil," katanya menambahkan.

Presiden sementara Tunisia, Moncef Marzouki, memperbarui solidaritas penuhnya terhadap orang-orang Palestina dalam menghadapi cobaan berat mereka saat ini karena agresi Israel.

Dalam percakapan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Marzouki mempertimbangkan cara-cara untuk melobi bagi langkah-langkah mendesak para pemain kunci regional dan internasional untuk menghentikan agresi brutal Israel. Demikian menurut pernyataan presiden Tunisia.

Presiden Majelis Konstituante Nasional (NCA atau parlemen sementara Tunisia) mengeluarkan pernyataan yang menyerukan penghentian segera "serangan membabi buta" dan tindakan represif terhadap rakyat Palestina itu.

sumber : Antara/KUNA-0ANA

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement