REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengajak semua pihak menahan diri dan mengakhiri kekerasan Israel-Palestina untuk memperingatkan bahwa situasi tersebut bisa menimbulkan risiko serangan lainnya.
Sekjen PBB juga mendesak Presiden Mesir, para penguasa Qatar dan Arab Saudi, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan lain-lain menekan Israel dan Palestina untuk kembali ke perjanjian November 2012 dalam gencatan senjata mereka dan melanjutkan perundingan perdamaian.
"Gaza berada di ujung pisau," kata Ban dalam sebuah konferensi pers seperti dikutip Arabnews.
"Situasi semakin memburuk dan mengarah ke sebuah jalan keluar yang lebih sulit dikendalikan,'' katanya. ''Gaza dan wilayah lain tidak mampu menerima serangan dari pasukan militer Israel."
Serangan roket telah memicu pertempuran paling sengit antara Israel dan kelompok Hamas yang menguasai Gaza. Dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan Rabu malam, Utusan Palestina di PBB Riyad Mansour mengatakan korban tewas termasuk seorang pria tua, perempuan dan delapan anak-anak. Dia menuduh Israel melakukan tindak kejahatan perang dan terorisme terhadap warga sipil Palestina.
Ban mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menahan diri dan menghormati kewajiban internasional untuk melindungi warga sipil.
Mansour dan duta besar yang mewakili negara-negara Arab, Islam dan non-blok menyerukan Dewan Keamanan segera mengambil tindakan untuk mengakhiri serangan Israel terhadap warga Palestina, khususnya di Gaza.