REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Saat Perdana Menteri Shinzo Abe mengunjungi tambang bijih besi Pilbara di Australia Barat, Ibu Negara Jepang justru tengah mencicipi mie Jepang ‘udon’ di sebuah pusat penelitian Kota Perth.
Ibu Negara Abe akhirnya memberi tanda persetujuan bagi produksi mie Jepang, yang spesial dibuat dari varietas gandum Australia Barat. Akie Abe mencoba ‘udon’ tersebut di Pusat Inovasi Ekspor Gandum Australia (AEGIC), tempat yang sama dengan uji coba mie yang dilakukan pejabat Asosiasi Penggiling Mie Tepung Jepang, tiap dua tahun sekali.
Demo mencicipi mie dengan tamu Ibu Negara Jepang ini dipimpin oleh spesialis gandum nasional AEGIC, yakni Dr. Larisa Caro. “Kami melalui segala proses pembuatan mie ‘udon’ yang berasal dari seluruh varietas yang kami punya, dan kami mengamati kualitas bahan baku yang penting bagi orang Jepang. Hal-hal seperti warna, kestabilan warna, rasa di mulut, kekenyalan serta tekstur mie,” ujarnya baru-baru ini.
AEGIC menjelaskan, varietas gandum di Australia Barat ideal untuk pembuatan ‘udon’ karena kepadatan yang dimiliki, tingkat protein dan tepung yang dikandung, warna terang tepung dan kestabilan warna.
Mie Ramen dibuat dari gandum Australia jenis APH yang biasanya didatangkan dari negara bagian Queensland dan New South Wales.
Gandum APH ini juga dipakai sebagai pembungkus siomay mini.
Dr. Larisa mengungkapkan, ia yakin kunjungan resmi ini akan menguntungkan seluruh petani Australia, tak hanya petani gandum.
“Mengingat hubungan kita yang sudah lama terjalin dengan industri tepung Jepang, kunjungan Perdana Menteri dan Ibu Negara Jepang ini, secara umum, akan memperkuat hubungan mereka dengan Australia,” terangnya.