REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBO -- Pemimpin Oposisi Sri Lanka Ranil Wickremasinghe dalam sidang perlemen mengatakan korban kekerasan sektarian di Beruwala dan Aluthgama bulan lalu harus segera diberi kompensasi. Kompensas diberikan untuk membangun rasa percaya kepada pemerintah.
Dia mengatakan situasi di dua kota itu tidak bisa diselesaikan dengan saling menyalahkan. Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri DM Jayaratne mengatakan pemerintah telah mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah dan membayar kompensasi bagi warga yang rumahnya rusak.
"Semua pemimpin negara bagian telah mengunjungi daerah itu, bertemu warga dan pemimpin agama untuk membicarakan masalah konflik. Warga sipil dijamin kebutuhannya," ujar dia, dilansir dari Colombo Page, Kamis (10/7).
Jayaratne mengatakan Otoritas Rehabilitasi telah mengevaluasi kerusakan dan fasilitas yang diperlukan. Dia menyebut warga akan diberikan kompensasi paling banyak berjumlah 100 ribu rupee Sri Lanka bagi setiap bangunan rusak.