REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Pasangan Jokowi - JK menguasai perolehan suara dari luar negeri untuk Pilpres 2014, kecuali dari beberapa negara di Timur Tengah dan Myanmar yang dimenangkan pasangan Prabowo - Hatta.
Dari pemantauan suara di luar Indonesia, pasangan Prabowo-Hatta Rajasa sejauh ini hanya menang di beberapa negara seperti Kuwait, Qatar, Bahrain, serta juga di Myanmar. Sisanya dari penghitungan suara yang sudah dilakukan di 37 negara, dimenangkan oleh pasangan Jokowi - Jusuf Kalla.
ABC mendapatkan rincian data ini dari Indonesia Diaspora Network (IDN) Global, jaringan warga Indonesia yang berada di luar negeri. Menurut IDN, jumlah suara ini masih belum termasuk suara yang dikirim lewat pos maupun drop box yang penghitungannya akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Semua hasil dari luar negeri ini kemudian akan diumumkan bersamaan dengan hasil resmi di Indonesia oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Juli mendatang.
Dari pengumpulan data yang dilakukan IDN di lima negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika, Jokowi - JK hanya menang di Arab Saudi dengan suara tipis, 2646 suara (52,05 %) sedangkan Prabowo-Hatta mendapatkan 2438 (47,95%) dan juga di Nairobi (Kenya) dimana 171 orang memilih Jokowi dan 83 orang memilih Prabowo.
Di Myanmar, pasangan Prabowo-Hatta juga menang dengan mendapatkan 229 suara (52,52%).
Sisanya di berbagai negara lain, Jokowi-Jusuf Kalla rata-rata menang telak dengan persentase kemenangan berkisar dari 53 persen sampai 93,80 persen.
Di Dili, Timor Leste, dari 1110 suara yang masuk, 789 suara menghendaki Jokowi menjadi Presiden Indonesia berikutnya, sementara 321 orang menentukan pilihannya untuk Prabowo.
Di negara dengan pemilih besar seperti Singapura, yang sudah menghitung 22.185 suara, Jokowi mendapatkan 80,98% suara yaitu 17.965. Hal serupa juga terjadi di Taipei, Hongkong, dan China.
"Hasil pemantauan selama Pilpres 2014 menunjukkan antusiasme besar di kalangan Diaspora Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya. Hal ini terlihat dengan jumlah partisipasi yang lebih tinggi ketimbang saat pemilu legislatif tahun ini. Semangatnya diaspora Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses politik ini diharapkan menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan voters turnout pemilih di luar negeri ke depan," demikian rilis IDN yang diterima oleh wartawan ABC International, L. Sastra Wijaya.