REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) berencana membangun kota di Dubai yang suhunya dapat diatur sesuai keadaan. Jika terwujud, ini akan menjadi kota pertama di dunia yang menggunakan (AC) sebagai pengatur suhu.
Rencana ini disusun mengingat Dubai merupakan destinasi wisata. Sementara suhu di Dubai hampir mendekati 50 derajat celsius pada musim panas.
Kota tersebut akan dibangun seluas 48 juta meter persegi. Di kota itu nantinya akan ada mal dan taman terluas di dunia.
Akan dibangun pula seratus hotel dan apartemen. Selain itu, ruas-ruas jalan di kota juga akan dilengkapi dengan pengontrol suhu.
Fasilitas lain seperti sarana kesehatan dan bioskop juga akan menjadi bagian dari kota elite itu. Sebagai penyemarak, akan dibangun pula tiruan jalan yang menyerupai Ramblas boulevard di Barcelona.
Tak ketinggalan, jajaran toko retail akan membentang sejauh 4,5 mil di kota ini. Sebuah kubah raksasa dari kaca akan dibangun di dalam kota guna mewujudkan konsep kota di dalam kota.
Kubah akan dibuka sepanjang musim dingin agar warga dan wisatawan dapat tetap menikmati hawa musim panas di dalamnya.
"Proyek ini melengkapi rencana pemerintah untuk mengubah Dubai menjadi kota wisata yang berbudaya dan ekonomis. Kami sedang dalam proses untuk mencapai visi," jelas wakil presiden UEA, Sheikh Mohammad Bin Rashid Al Maktoum seperti dikutip The Daily Mail.
"Pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan dalam mengakomodasi pertumbuhan di sektor pariwisata Dubai," tambahnya.
Al Maktoum juga mengungkapkan keyakinannya akan kekuatan ekonomi di Dubai. Ia optimistis terhadap masa depan Dubai dan berniat mengembangkan pembangunan di negara itu.
Mal super besar akan dibangun di dekat Mall of the Emirates yang telah lebih dulu didirikan. Mall of the Emirates merupakan salah satu mal terbesar di dunia yang dilengkapi arena ski dalam ruangan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika