Sabtu 12 Jul 2014 18:04 WIB

HTI: Solusi Untuk Gaza Tegakkan Khilafah

Rep: C91/ Red: M Akbar
Hizbut Tahrir
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Hizbut Tahrir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menilai harus ada solusi jelas dalam menyelesaikan konflik Israel dan Palestina. Menurut Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto, mengutuk saja tak cukup untuk menghentikan serangan Israel ke Gaza, Palestina.

''Serangan Israel ke Gaza sudah kesekian kalinya, dan ini menunjukkan tabiat mereka yang brutal,'' ujarnya.

Ia juga menyayangkan, sikap lembaga dunia PBB, yang tak  berkutik menghadapi masalah ini. Menurutnya, Israel tak pernah mengenal bahasa lain, selain peperangan. Maka dari itu, seharusnya negara-negara Muslim yang tergabung dalam OKI, juga melakukan tindakan serupa.

''Bayangkan, bila satu negara dapat mengirim 500 saja tentara ke Gaza, maka bisa lebih dari 25 ribu tentara terkumpul, dan dapat mengusir Israel,'' jelas Ismail, saat dihubungi Republika, di Jakarta, Sabtu (12/7).

Ia menjelaskan, sangat tak tepat bila peperangan dilawan dengan perundingan. Baginya, penghentian serangan yang dilakukan Israel pada 2012, bukanlah hasil dari perundingan, melainkan atas kemauan Israel sendiri.

Ismail juga menyayangkan, bila bantuan hanya terfokus pada memberi uang, makanan, pakaian, dan kesehatan pada warga Gaza. ''Sangat ironi sekali karena kita hanya membantu korban, sedangkan musuhnya tak dihadapi. Lalu sampai kapan korban terus berjatuhan?'' ujarnya.

Ismail menegaskan, umat Islam harus bersatu agar memiliki kekuatan sendiri, maka diperlukan sistem untuk menyatukan umat Islam,  yaitu Khilafah. HTI memang mengusung Khilafah, sebagai solusi atas segala permasalahan di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement