Ahad 13 Jul 2014 19:53 WIB

Einstein: Serangan Israel ke Gaza Bentuk Kebiadaban

Sebuah bangunan di Jalur Gaza hancur dibom tentara Israel pada Jumat (11/7).
Foto: AP Photo
Sebuah bangunan di Jalur Gaza hancur dibom tentara Israel pada Jumat (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pengurus Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengecam kekerasan yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina di Gaza. Juru bicara pengurus Masjid Agung Baitussalam, Alief Einstein, mengatakan, serangan Israel ke Gaza sebagai bentuk kebiadaban.

"Kami, pengurus Masjid Agung Baitussalam, Purwokerto, mengutuk keras perbuatan Israel yang tidak manusiawi dengan melakukan pembunuhan warga sipil," kata Alief Einstein, di Purwokerto, Ahad (13/7).

Ia menilai serangan militer Israel melalui operasi yang dinamakan "Operation Protective Edge" itu sebagai tindakan berbahaya. Menurut dia, operasi yang dilakukan sejak hari Selasa (8/7) telah mengakibatkan banyak korban jiwa yang berjatuhan terutama warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak yang tidak berdosa.

"Mayoritas korban jiwa tersebut meregang nyawa karena terkena serangan roket dan hingga kini, total korban tewas sejak invasi Israel diperkirakan sudah mencapai 140 korban jiwa, yang sebagian besar warga sipil Palestina di Gaza," katanya.

Einstein menyebut konflik tersebut tercatat sebagai yang terparah semenjak Israel dan Hamas terlibat konflik pada 2012. "Sangatlah dikhawatirkan akan menambah jumlah korban jiwa menjadi lebih banyak, setelah tersiar kabar bahwa Israel akan melakukan serangan ke Gaza lewat jalur darat untuk berperang melawan Hamas. Tindakan Israel tentunya tidak bisa diterima karena tidak berperikemanusiaan dan merupakan bentuk kebiadaban," katanya.

Ditegaskan dia, pengurus Masjid Agung Baitussalam meminta menteri luar negeri negara-negara Arab segera bertemu untuk membahas semakin parahnya konflik tersebut. Selain itu, kata dia, pengurus Masjid Agung Baitussalam menyerukan kepada masyarakat internasional termasuk negara-negara adidaya untuk mendesak PBB agar meminta penghentian kekerasan, pemulihan ketertiban, pemberlakuan gencatan senjata, dan mengungkap fakta-fakta seputar penyerangan militer Israel.

"Tuntutan bagi pembukaan perbatasan segera, berkelanjutan, dan tanpa syarat khususnya pintu-pintu perbatasan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan, barang-barang maupun orang dari maupun ke Gaza, serta meminta PBB menjatuhkan sanksi pada Israel," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement