REPUBLIKA.CO.ID, WINA-- Jurang pemisah masih belum terjembatani mengenai sejumlah masalah penting dalam pembicaraan nuklir antara Iran dan negara besar akibat posisi "yang tak sesuai dan tak bisa diatasi" yang dipegang Iran, kata seorang pejabat senior AS.
Setelah satu pekan perundingan intensif di Ibu Kota Austria, Wina, Iran dan apa yang disebut P5+1 --kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman-- membuat kemajuan tapi mengenai beberapa masalah penting Iran dan negara besar masih berbeda pendapat.
"Kami membuat kemajuan, tapi mengenai beberapa masalah penting Iran tak bergeser dari posisi mereka yang tak bisa diatasi dan tak cocok," kata pejabat senior AS kepada wartawan di Wina.
Berdasarkan kesepakatan sementara yang ditandatangani di Jenewa pada November lalu, Iran setuju membekukan sebagian kegiatan nuklir sensitifnya sebagai imbalan bagi diredakannya sanksi terbatas selama enam bulan untuk memberi waktu bagi upaya diplomatik guna menyelesaikan masalah tersebut.
Keenam negara besar sekarang bekerjasama dengan Iran di Wina guna menemukan penyelesaian menyeluruh bagi sengketa selama satu dasawarsa antara Iran dan Barat mengenai program nuklir Teheran sampai tenggat 20 Juli.
Barat ingin Iran mengurangi secara mencolok program nuklirnya guna meredakan keprihatinannya mengenai resiko penyebaran, sedangkan Iran berkeras bahwa hak nuklirnya tak bisa dibantah.
Pejabat AS tersebut mengatakan tuntutan Iran bagi kemampuan pengayaan uranium pada masa depan yang diumumkan pemimpin Iran jauh dari batas negara besar, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam. Itu menunjukkan posisi Iran dengan negara besar masih terpaut jauh mengenai pengayaan uranium --masalah inti dalam pembicaraan tersebut.
Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Selasa (8/7) mengatakan Iran memerlukan 190.000 unit kerja pemisah (SWU) bagi pengayaan uranium, jauh lebih banyak daripada yang dikehendaki Barat saat ini berdasarkan kesepakatan menyeluruh.
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius pada Juni mengatakan Iran dapat mempertahankan "beberapa ratus sentrifugal" tapi ia mengungkapkan Pemerintah Iran meminta "ratusan ribu". Iran saat ini telah memasang 19.000 sentrifugal, sebanyak 10.190 di antaranya sudah beroperasi.
Negara Barat khawatir Teheran bisa membuat bahan bakar nuklir buat senjata nuklir melalui pengayaan uranium --yang dikatakan Iran semata-mata untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.