REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir terguling, Mohammad Mursi, meneriakkan seruan jihad 'Labbaik Ya Gaza' (Kami penuhi panggilanmu wahai Gaza) saat menjalani persidangan terkait kasus penyerbuan ke penjara pada Ahad (13/7).
Mursi berulang kali meneriakkan kalimat “Labbaik Ya Gaza” saat memasuki ruangan akademi kepolisian di ibu kota Mesir, Kairo, Ahad. Seruannya direspons oleh sejumlah rekannya dengan simbol 4 Rabiah Adawiyah.
Hal ini memicu amarah hakim dan mengancam mengusir Mursi dari ruangan. Namun, seperti dikutip Infopalestina, pengacara membelanya dan mengatakan kliennya sebagai mantan presiden berhak menyampaikan pendapat terkait peristiwa yang terjadi.
Sikap Kairo terhadap Gaza berubah di era Abdul Fattah As-Sisi. Dia menuding Hamas sebagai gerakan teroris karena keterkaitannya dengan Jamaah Ikhwanul Muslimin.
Mesir tidak bersikap terhadap kejahatan penjajah Zionis Israel. Mesir hanya mencukupkan diri dengan pernyataan Menlu yang mengutuk kejahatan Israel ke Gaza.