REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA-- Israel melancarkan serangan darat di Jalur Gaza utara, Ahad, yang pertama sejak negara Yahudi itu memulai serangan udara di Gaza, saat kematian warga Palestina terus meningkat.
Komando angkatan laut melakukan serangan singkat yang mengabaikan seruan PBB untuk gencatan senjata - yang ditargetkan pada situs peluncur roket, menurut radio publik Israel. Cabang bersenjata Hamas menegaskan bahwa pasukan Israel telah terlibat baku-tembak dengan pejuang Palestina.
Ribuan warga di Gaza utara telah meninggalkan rumah mereka, setelah peringatan dari militer Israel bahwa mereka harus meninggalkan wilayah itu demi keselamatan mereka sendiri.
Israel mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan serangannya terhadap Hamas di Gaza selama 24 jam ke depan dalam upaya menghentikan penembakan rudal ke daerah Israel. Telah berkumpul perangkat keras militer dan pasukan Israel di dekat perbatasan dengan Gaza utara.
Pada Sabtu malam, satu pesawat perang Israel mengebom rumah kepala kepolisian Gaza dan merusak sebuah masjid di dekatnya, yang menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai 50 lainnya.
Itu adalah serangan tunggal paling mematikan selama konflik lima hari, yang kini telah mengklaim menghilangkan lebih 170 jiwa rakyat Palestina, terutama wanita dan anak-anak, dan mengakibatkan lebih dari 1.000 orang lainnya terluka.