REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdelfatah Al-Sisi membahas dalam pembicaraan telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Ahad (13/7). Keduanya membahas perkembangan terbaru situasi di wilayah Palestina yang diduduki dan serangan-serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
"Ban Ki-moon menandai kontak-kontak yang dia lakukan dengan berbagai para pemain regional dan internasional, termasuk Yordania, untuk meredakan ketegangan dan membawa serangan militer Israel berhenti," kata Juru Bicara Presiden Mesir, Ehab Badawi, kepada wartawan.
Ban Ki-moon memuji upaya Mesir untuk memulihkan ketenangan dan menghentikan pertumpahan darah di Gaza serta upaya bantuan-bantuan bagi rakyat Palestina. Dia mencatat Mesir adalah salah satu pemain paling aktif di wilayah yang dapat berkontribusi secara efektif dalam membawa situasi kembali normal.
Ban Ki-moon menyuarakan harapan bahwa pertemuan Dewan Keamanan PBB yang direncanakan, pada akhir pekan ini, akan mencapai resolusi tentang gencatan senjata di Gaza. Pada bagian itu, Al-Sisi mencatat bahwa pertanyaan Palestina terus menjadi prioritas utama bagi kebijakan luar negeri Mesir meskipun juga asyik mengatasi urusan di dalam negeri.
Dia menyoroti kebutuhan untuk mencapai penyelesaian yang adil dan komprehensif atas konflik Palestina-Israel. Guna memastikan restorasi penuh hak-hak rakyat Palestina terutama di antaranya adalah hak untuk mendirikan satu negara merdeka yang layak dengan batas-batas 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.