REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA-- Di hari ke tujuh Israel terus melakukan serangan udara dan menembakkan rudal ke Jalur Gaza. Serangan udara menyasar tiga fasilitas pelatihan sayap militer Hamas Brigade Ezzedine al-Qassam di sekitar wialyah pantai.
Namun, petugas medis dan saksi mata mengatakan tidak ada korban jiwa dalam serangan itu. Mengutip dari AAP, Senin (14/7), Israel juga menyerang bangunan di Gaza City, Deir el-Balah di selatan dan Jabaliya di utara. serangan tersebut melukai sejumlah orang.
Serangan roket juga dilaporkan terjadi di Beit Lahiya di utara dimana Israel sebelumnya telah mengeluarkan peringatan. Agresi Israel tidak cukup sampai di situ. AFP melaporkan, di Tepi Barat Israel menahan lima pejabat Hamas di Nablus dan Jenin.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan sudah terlalu banyak warag sipil terbunuh. Sejauh ini, korban tewas di pihak Palestina mencapai 172 orang dan 1.230 orang luka-luka. Ban juga mendesak Israel membatalkan serangan darat yang berpotensi lebih menghancurkan.
Sekitar 17 ribu orang berlindung di fasilitas pengungsian milik badan PBB UNRWA. Israel media melaporkan pertemuan kabinet yang berakhir Ahad tidak memerintahkan untuk melakukan serangan darat. Banyaknya desakan untuk melakukan gencatan senjata, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan militer Israel akan terus menyerang Hamas dengan kekuatan penuh.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry menelepon Netanyahu untuk membantu memediasi gencatan senjata dan menyampaikan kekhawatiran AS atas eskalasi kekerasan. Pusat Hak Asasi Manusia Palestina yang berbasis di Gaza mengatakan sebagian besar korban adalah warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak. Israel juga menghancurkan 147 rumah dan merusak ratusan lainnya.
Untuk pertama kalinya selama operasi militer Israel ini, sebuah roket dari Suriah berhasil menyerang wilayah Israel di Golan. Roket tersebut mendarat di tanah lapang. Empat roket yang ditembakkan dari Lebanon juga berhasil menyerang wilayah utara Israel, Senin pagi.
Dilansir dari APP, Raja Abdullah bin Abdulaziz dari Arab Saudi memberi sumbangan 53,3 juta dolar AS bagi Bulan Sabit Merah Palaestina di Jalur Gaza. Menteri Keuangan Saudi Ibrahim bin Abdulaziz bin Abdullah Al-Assaf mengatakan donasi itu akan digunakan untuk bantuan obat-obatan, persediaan medis dan peralatan untuk mengobati korban.