REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Pemerintah Mesir mengusulkan genjatan senjata untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hamas. Mesir akan memberikan waktu 12 jam untuk kedua pihak melakukan genjatan senjata, Senin (14/7).
Mesir akan mengajukan usulan tersebut kepada dua belah pihak pada Selasa (15/7), waktu setempat. Kemudian, Mesir akan memberikan waktu 12 jam agar Zionis dan Palestina segera melakukan genjatan senjata sebelum perbincangan internasional yang berlangsung selama dua hari di Mesir dimulai.
Perbincangan internasional yang akan membahas isu pertempuran di Gaza yang saat ini tengah terjadi. Dimana negara-negara anggota Liga Arab, bahkan Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan berkumpul di Kairo selama dua hari untuk membahas penyelesaian konflik itu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan memerintahkan kabinet keamanannya untuk membahas rencana tersebut. Kemudian, sepanjang pertemuan itu berlangsung, kemungkinan Israel akan menjamin adanya masa tenang.
Sementara itu, seorang pejabat senior Hamas mengatakan, usulan proposal Mesir untuk melakukan genjatan senjata antara Palestina dan Israel sedang dikaji.