REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok Hamas menegaskan tidak menyetujui dilakukannya gencatan senjata dengan zionis Israel sebelum tercapainya kesepakatan masa tenang antara kedua belah pihak telah tercapai. Penegasan ini disampaikan Selasa (15/7) waktu setempat.
Hingga saat ini Hamas belum menerima inisiatif resmi tentang masa tenang dari pihak manapun. "Kami belum menerima inisiatif resmi dari siapapun," ujar Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas, seperti yang dilansir Anadolu Agency, Selasa (15/7).
Ia berkata, Hamas tidak menyetujui gencatan senjata sebelum masa tenang disepakati. Lagi pula, saat perang terjadi sebuah gencatan senjata tidak akan pernah terjadi apabila sebelumnya tidak ada negosiasi antara kedua pihak.
Sebelumnya, Pemerintah Mesir meminta agara Palentina dan Israel melakukan senjata selama 12 jam setelah kedua negara itu menerima usulan tersebut tanpa syarat. Mesir juga meminta Israel untuk mengehentikan serangan darat dan berhenti untuk menargetkan warga sipil.
Hingga saat ini setidaknya sekitar 187 warga Palestina tewas dan 1300 lebih luka-luka akibat serangan Israel yang tak henti-hentinya di jalur gaza sejak satu pekan yang lalu.