REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sejumlah pengunjuk rasa yang mengecam aksi militer Israel di Palestina berdemonstrasi di Frankfurt, Jerman, sejak akhir pekan lalu.
Pihak kepolisian membebaskan para pengunjuk rasa yang telah menggunakan megafon selama demonstrasi 'Free Gaza'. Saat itu pihak keamanan setempat mengantisipasi aksi tersebut agar tidak berubah menjadi kekerasan.
"Kami sebagai polisi bersikap netral selama aksi unjuk rasa tersebut," ujar Juru Bicara Kepolisian Frankfurt, Virginie Wegner, dilansir dari AP, Selasa (15/7).
Kepolisian Frankfurt juga membabaskan para pengunjuk rasa yang membawa slogan-slogan mereka. Diantara para demontrans itu banyak yang meneriakkan takbir, 'Allahu Akbar' dan teriakan anti-Israel di pusat kota tersebut.
Pada Ahad (13/7) misalnya, lebih dari dua ribu orang bepartisipasi dalam unjuk rasa ini. Mereka melambaikan bendera Palestina dan mengenakan kaos yang menyerukan untuk memboikot produk-produk Israel.
Kepala Dewan Pusat Yahudi Jerman, Dieter Graumann mengutuk insiden tersebut. Dia menyayangkan para pengunjuk rasa yang dibolehkan menggunakan mobil polisi untuk berdemonstrasi melawan Israel. Hal ini juga terjadi di kota-kota Jerman lainnya, seperti Berlin dan Dusseldorf.
"Saya terkejut mengetahui mobil polisi Jerman digunakan untuk menyebarkan kebencian dan agitasi," ujar Graumann.