REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jusuf Kalla (JK) menawarkan solusi untuk konflik yang terus berlangsung di jalur Gaza. Sebagai negara Islam terbesar di dunia, Indonesia memberikan opsi perdamaian antara Palestina dan Israel.
JK mengatakan, pernah mengunjungi dua negara tersebut dan bertemu langsung pimpinan negara di sana. Dia mengaku mengenal betul perselisihan antarkeduannya. Ada dua pilihan, yakni terus berperang atau damai.
"Kalau perang, kami tidak bisa bantu. Negera Islam di sekitaran timur tengah juga sulit memberikan penyelesaian. Kami inginnya damai," kata JK kepada wartawan, Selasa (15/7).
Konflik yang ada di Palestina, kata dia, telah berlangsung lama, sekitar 100 tahun. Kemudian 60 tahun di antaranya dihabiskan untuk berperang dengan skala tiga kali perang besar. Kalau terus memakai opsi perang, korban akan terus berjatuhan.
Bantuan yang selama ini bisa diberikan Indonesia hanya doa dan keperluan logistik. Namun, itu hanya solusi sementara. Sedangkan jangka panjang, kata dia, harus ada inisiasi perdamaian.
"Kalau cuma kirim kebutuhan warga korban perang dananya besar. Ongkos kirimnya saja sudah tinggi," ujar dia.
Sejauh ini hanya doa dan bantuan dana yang memang bisa diberikan. JK menyoroti demonstrasi yang dilakukan masyarakat Indonesia. Sebab bukan seperti itu upaya yang harus dilakukan.
Itulah mengapa kalau mau membuat perdamaian di sana, JK mengatakan, harus mengenal dulu dua negara itu. Jokowi-JK nantinya jika terpilih akan membangun Kedubes RI di Ramllah agar dapat langsung membantu mereka.