REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Baru dirampungkan pembangunannya pertengahan Juni lalu, Graha Tahfidz Indonesia di Gaza hancur diserang 12 roket Israel, Senin (14/7).
Menurut penuturan koordinator Graha Tahfidz di Gaza, Abdillah Onim, setelah serangan pertama pada Senin (7/7) yang menghancurkan kaca dan dinding depan Graha Tahfidz, militer Israel terus menghujani daerah sekitar Graha Tahfidz lewat pesawat F16 nya.
Onim yang juga Warga Negara Indonesia (WNI) selamat dari serangan roket setelah mengungsi pasca serangan roket pertama pekan lalu. "Saya tak sempat bawa barang hanya laptop, kamera dan pasport," paparnya dalam pesan elektronik yang diterima ROL.
Akibat serangan besar tersebut, Graha Tahfidz sumbangan masyarakat Indonesia tersebut hancur dan tidak bisa digunakan kembali. Tak hanya meluluhlantakkan Graha Tahfidz, serangan roket Israel juga menghancurkan pemukiman di sekitar Graha Tahfidz.
Onim menceritakan sebelum membangun, pihaknya sudah meminta otoritas setempat agar tidak menembakkan roket ke daerah Israel dari wilayah sekitar Graha Tahfidz. "Mengingat ini perwakilan dari Indonesia," ujarnya.
Dia juga mengaku, selama konflik sepekan terakhir tidak ada satupun pejuang Palestina yang menembakkan roket dari sekitar Graha Tahfidz. "Karena yang biasanya dijadikan sasaran Israel daerah yang melontarkan roket ke wilayah mereka," ujarnya.Onim bertekad, meski hancur pihaknya akan kembali membangun Graha Tahfidz di lokasi yang sama.