Rabu 16 Jul 2014 04:38 WIB

Roket Gaza Tewaskan Seorang Warga Israel

Gaza, Palestina.
Foto: Reuters
Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Israel memulai lagi serangan udara terhadap Gaza Selasa setelah Hamas, musuhnya dari Palestina, menolak satu gencatan senjata dan menembakkan puluhan roket ke perbatasan yang membunuh seorang Israel untuK pertama kali.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan tentara akan memperluas dan mengintensifkan operasinya di Gaza setelah Hamas menolak proposal gencatan senjata Mesir.

Serangan-serangan terbaru Israel membunuh dua warga Gaza, menaikkan jumlah korban meninggal menjadi 194 orang dalam kekerasan yang telah berlangsung delapan hari, kata sumber-sumber medis.

Warga Israel itu meninggal dalam serangan roket atas wilayah Israel dekat Erez yang berseberangan dengan Gaza, kata tentara. Sayap bersenjata Hamas, Ezzedine al-Qassam menyataan pihaknya melancarkan serangan tersebut.

Warga yang berusia 38 tahun itu sedang membawa makanan untuk tentara yang betugas di kawasan itu, kata seorang juru bicara untuk layanan darurat Israel kepada kantor berita AFP.

Peristiwa itu terjadi setelah kabinet keamanan Israel menyatakan Selasa pagi pihaknya menerima satu proposal Mesir bagi gencatan senjata yang mulai berlaku pukul 06.00 GMT (pukul 13:00 WIB).

Tapi pejabat-pejabat Hamas menyatakan mereka tidak diajak berkonsultasi mengenai proposal itu dan tidak akan menghentikan serangan tanpa suatu perjanjian penuh termasuk konsesi Israel.

Brigade Ezzeddine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menolak proposal Mesir bagi gencatan senjata itu untuk diikuti oleh pembicaraan.

Hamas mengatakan pihaknya menginginkan diakhirinya blokade Gaza oleh Israel dan pembukaan perbatasan Rafah dekat Mesir sebagai bagian perjanjian gencatan senjata.

Gerakan itu juga menginginkan Israel membebaskan warga Palestina yang ditangkap lagi setelah membebaskan mereka dalam pertukaran bagi seorang serdadu Israel yang ditahan militan Gaza pada 2011 selama lebih dari lima tahun.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement