Rabu 16 Jul 2014 06:07 WIB

Hamas Tolak Genjatan, Netanyahu Ancam Tingkatkan Serangan

Rep: mgrol24/ Red: Didi Purwadi
 Benjamin Netanyahu
Foto: reuters
Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kabinet Israel telah menerima usulan Mesir dalam  gencatan senjata untuk mengakhiri konflik di Gaza yang telah menewaskan 192 warga Palestina. Setidaknya 10 warga Israel  terluka akibat  roket yang ditembakkan dari Gaza.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan kabinetnya menerima usulan akan mengintensifkan kampanye militernya di Gaza jika Hamas menolak gencatan senjata pada Selasa pagi pukul 09:00 waktu setempat. Akan tetapi, Hamas secara resmi belum menerima proposal yang mengakui gerakan diplomatik untuk mengakhiri konflik di Gaza.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menyambut inisiatif upaya Mesir dan meminta semua pihak untuk berkomitmen agar melestarikan darah Palestina.

Rencana gencatan senjata dimulai dalam waktu 12 jam oleh semua pihak tanpa penerimaan  syarat. Para pemimpin Hamas masih memperdebatkan proposal dan ingin memastikan bahwa mereka punya sesuatu dari gencatan senjata tersebut.

Khaled al-Batch, seorang pemimpin senior Jihad Islam --kelompok bersenjata lain Aktif di Gaza, mengatakan kelompok itu menyambut peran Mesir dan upaya untuk mengakhiri agresi Israel dan membela rakyat Palestina.

''Tetapi, kami tidak akan menerima gencatan senjata tanpa syarat dalam jangka pendek untuk menegosiasikan persyaratan,'' katanya dikutip Al Jazeera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement