Rabu 16 Jul 2014 09:53 WIB

Kurir Makanan Tentara Israel Tewas Terkena Mortir

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Didi Purwadi
Israeli tanks and armored personnel carriers (APCs) are seen at a staging area outside the central Gaza Strip July 15, 2014.
Foto: Reuters/Baz Ratner
Israeli tanks and armored personnel carriers (APCs) are seen at a staging area outside the central Gaza Strip July 15, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM -- Sejak awal pekan ini, militer Israel berkumpul di puncak bukit di luar kota Sderot untuk menyaksikan pemboman Gaza.

Mereka mengklaim sudah melumpuhkan setidaknya 20 peluncur roket tersembunyi, terowongan, fasilitas penyimpanan senjata, serta infrastruktur operasional milik Jihad Islam (Islamic Jihad), sebuah kelompok militan yang berbasis di Gaza dan sejalan dengan Hamas.

Menjelang malamnya, militer Israel mengatakan 125 roket telah ditembakkan dari Gaza dan 20 di antaranya berhasil dicegat sistem pertahanan Iron Dome Israel. Sayangnya, seorang warga sipil Israel tewas dan seorang tentara Israel terluka di dekat Erez yang bersimpangan dengan Gaza.

Dilansir dari New York Times, Rabu (16/7), Juru Bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, mengatakan warga sipil itu adalah seorang pria 37 tahun. Dia adalah relawan yang mendistribusikan paket makanan kepada tentara Israel di Erez.

Dia dalam kondisi kritis terluka oleh tembakan mortir sekitar pukul 19.00. Pria itu meninggal tak lama di Rumah Sakit Ashkelon.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan sebelumnya bahwa dia akan merespon dengan kekuatan yang lebih besar lagi jika serangan roket dari Gaza tak kunjung dihentikan.

"Kami sepakat untuk proposal Mesir yang memberikan kesempatan untuk menangani demiliterisasi Jalur Gaza dari rudal, roket, dan terowongan melalui cara-cara diplomatik," kata Netanyahu setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Frank Walter Steinmeier.

Akan tetapi, kata Nentanyahu, jika Hamas tidak menerima usulan gencatan senjata seperti yang terlihat sekarang, Israel akan mengambil langka legitimasinya sendiri. Para pemimpin Hamas tidak secara resmi menanggapi penerimaan Israel akan proposal Mesir itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement