REPUBLIKA.CO.ID, AL QUDS -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji pada Selasa (15/7) bahwa dia akan meningkatkan kampanye militer Israel untuk menyerang Gaza. Hal ini menyusul gagalnya rencana gencatan senjata yang diusulkan dalam proposal Mesir untuk mengakhiri perang delapan hari di lintas batas itu.
"Ini akan lebih baik diselesaikan secara diplomatis. Itulah yang kami coba lakukan ketika menerima usulan gencatan senjata dari Mesir. Tapi, Hamas membuat kami tak punya pilihan lain selain memperluas dan mengintensifkan kampanye melawan Gaza," ujar Netanyahu, dilansir dari The News, Rabu (16/7).
Kampanye dan serangan lanjutan ini, kata Netanyahu, akan membawa ketenangan untuk warga Israel, sebaliknya memberikan kerugian signifikan bagi Hamas dan Palestina.
Sementara itu, spekulasi bahwa Israel akan melanjutkan serangan darat masih belum ada komentar konklusif dari pejabat Israel. Mereka hanya berjanji akan melakukannya jika diperlukan.
"Tentara kami terus memperbaharui serangannya dan akan meningkatkannya sebanyak yang diperlukan, baik itu di udara, laut, juga darat," ujar Kepala Angkatan Bersenjata Israel, Letnan Jenderal Benny Gantz.