REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel kembali meluncurkan serangannya dengan mengirimkan puluhan roket ke puluhan titik di Gaza pada Selasa (15/7) malam waktu setempat. Serangan tersebut diluncurkan paska kesepakatan genjatan senjata yang diusulkan oleh Mesir menemui kegagalan.
Seperti yang dilansir Jerusalem Post, Selasa (15/7), pasukan tentara Israel melakukan serangkaian serangan udara yang menyebabkan sekitar 30 titik infrastruktur di Gaza hancur.
"Kabinet mengambil keputusan untuk menahan tembakan. Tetapi melihat serangan roket dilanjutkan, maka kami harus melakukan seperti sebelumnya. Yang mana menargetkan komponen infrastruktur penting Hamas," ujar Sami Turgeman, Komandan Mayor Jenderal Pasukan Israel Selatan.
Serangan Israel yang meluncurkan puluhan roketnya menghancurkan terowongan bawah tanah, fasilitas penyimpanan senjata, serta lokasi-lokasi yang diduga digunakan oleh anggota Jihad Islam.
Ia melanjutkan bahwa Israel telah menargetkan kediaman pejabat senior Hamas dan kediaman komandan lapangan yang dijadikan sebagai ruang strategi perang dan fasilitas penyimpanan senjata.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan meningkatkan serangan ke Gaza apabila Hamas tidak menyetujui genjatan senjata seperti yang diusulkan oleh Mesir.