Rabu 16 Jul 2014 12:56 WIB

Bantuan Indonesia Telah Sampai ke Gaza

Rep: Hannan Putra/ Red: Julkifli Marbun
Gaza, Palestina.
Foto: Reuters
Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Bantuan kemanusiaan Bangsa Indonesia untuk rakyat Palestina, melalui lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), sudah mewujud dalam bentuk paket pangan. Ramadhan bulan suci, penduduk Gaza pun ikut menikmati makanan berbuka penuh gizi yang disalurkan oleh mitra dan relawan lokal ACT di Gaza, Palestina.

Di tengah kecamuk perang yang belum ada tanda-tanda berhenti, relawan ACT bertekad segera mengirim food parcel, obat-obatan, dan membuka Dapur Umum Ramadhan, serta pengadaan air minum dengan truk tanki air yang akan keliling di Gaza City.

Selama ini, secara periodik ACT menyalurkan bantuan kemanusiaan tersebut kepada Palestina. Selain bantuan pangan bagi sebagian besar penduduk Gaza yang kehilangan mata pencaharian akibat perang, ACT juga mengirim donasi dari masyarakat Indonesia untuk kebutuhan kesehatan melalui Jabaliya Medical Centre.

“Pengiriman dana operasional tergantung kebutuhan pihak Jabaliya Medical Centre,” ujar Vice President ACT Ibnu Khajar, seperti keterangan Humas ACT kepada Republika, Rabu (16/7).

Akibat bombardemen militer Israel, penduduk Gaza kini harus mengalami kesulitan lebih parah lagi. Selain kesulitan memperoleh makanan, penduduk Gaza kesulitan mendapatkan air bersih. “Sebenarnya penduduk Gaza sudah bertahun-tahun kesulitan mendapatkan air bersih akibat air tanah disedot oleh pihak Israel, untuk keperluan penduduk Kota Tel Aviv dan daerah-daerah sekitarnya,” terang Senior Vice President ACT Imam Akbari.

"Kesulitan hidup penduduk Gaza masih ditambah dengan sebagian penduduk yang rumahnya rata dengan tanah akibat terkena bom militer Israel," pungkas Imam.

Memasuki hari kedelapan, korban tewas akibat gempuran udara Israel ke Gaza semakin bertambah dan kini mencapai angka 186 jiwa. Jumlah ini melebihi jumlah korban tewas dalam konflik Zionis Israel dan Palestina yang terjadi November 2012 lalu.

Dalam dua serangan terpisah yang terjadi pada Senin (14/7) malam, dilaporkan 5 warga Palestina tewas. Juru bicara dinas urusan darurat Gaza, Ashraf al-Qudra menuturkan, serangan udara di Rafah, Gaza bagian selatan menewaskan 3 orang, termasuk seorang anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement