Rabu 16 Jul 2014 13:03 WIB

Warga Palestina Menolak Sumbangan Donor Darah dari Israel

Rep: c64/ Red: M Akbar
Seorang bocah Palestina, yang mengalami cedera akibat serangan Israel, menjalani perawatan di Pusat Medis Hussein, Amman, Ahad (13/7).
Foto: Reuters/Muhammad Hamed
Seorang bocah Palestina, yang mengalami cedera akibat serangan Israel, menjalani perawatan di Pusat Medis Hussein, Amman, Ahad (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Otoritas Palestina menolak pasokan donor darah yang ditawarkan oleh Israel untuk Gaza. Seperti yang dikutip Haaretz, Selasa (15/7), Magen David Adom (MDA), sebuah organisasi layanan darurat Israel, telah menawarkan bantuan darah.

Eli Bin, Direktur MDA mengatakan, organisasi telah menawarkan bantuan ke Palestina dengan memfasilitasi donor darah dari warga Arab Palestina atau Israel. Namun tawaran itu telah ditolak oleh otoritas Palestina.

Ia melanjutkan, upaya tersebut merupakan sebagai tanda misi kemanusiaan yang menjadi tujuan terbentuknya MDA. "Saya percaya hal ini membawa kita untuk saling menghargai antara manusia." katanya.

Dalam situs berita tersebut tidak menyebutkan alasan Otoritas Palestina menolak tawaran Israel untuk memberikan bantuan donor danar. Pasalnya, pasukan militer Israel terus melanjutkan serangan ke Gaza, paska kesepakatan gencatan senjata antara dua belah pihak yang diusulkan Mesir telah gagal.

Sudah sepekan lebih Israel melakukan serangan ke Gaza, yang mana kini jumlah korban yang meninggal dunia hampir mencapai 200 orang. Masyarakat dunia pun mengacam keras atas tindakan kejahatan Israel yang melanggar hak asasi manusia warga Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement