Rabu 16 Jul 2014 13:58 WIB

Topan Rammasun Hantam Fipilina Tengah

Rep: Dessy Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Topan Rammasun
Topan Rammasun

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Topan Rammasun dilaporkan menghantam Filipina tengah. Akibatnya, ribuan orang harus dievakuasi. 

Angin topan yang juga dikenal sebagai Glenda itu menghantam kepulauan utama Luzon dengan kecepatan hingga 185 km per jam. Para pejabat mengatakan setidaknya empat orang dinyatakan telah tewas akibat hantaman topan.

Lanjutnya, mata badai telah melintasi selatan ibukota Manila. Kantor pemerintah dan sekolah juga diliburkan pada Rabu. Bahkan, penerbangan pun dibatalkan. 

Menurut Palang Merah Nasional Filipina, lebih dari 370 ribu orang yang berasal dari provinsi timur, Albay, harus dievakuasi. Aula kota juga beralih fungsi menjadi tempat pengungsian. Para pengungsi juga berlindung di gedung sekolah dan gedung olah raga. 

“Pohon-pohon tumbang dan semuanya dipenuhi angin dan hujan,” kata saksi Zhey Anzures dari daerah pinggiran Manila. “Kami juga berada di samping tempat konstruksi dan alat berat bangunan juga berputar karena angin sangat kuat,” tambahnya. 

Angin kencang ini juga merusak rumah di daerah kumuh di Manila Bay. Di daerah itu, ribuan orang tinggal. “Rumah kami rusak dan kami kehilangan harta kami,” kata seorang ibu rumah tangga Dayang Bansuan. “Kami mengungsi sebelum fajar ketika air juga sudah meninggi hingga pergelangan kaki kami,” tambahnya. 

Richard Gordon, kepala Palang Merah Nasional Filipina, mengatakan para stafnya mencoba menyelamatkan warga yang terjebak oleh puing-puing bangunan di kota Batangas. “Kami belum menerima laporan adanya banjir di Manila karena angin topan tidak disertai hujan, hanya angin kencang” katanya. 

Lanjutnya, kewaspadaan masyarakat yang mengikuti petunjuk pemerintahan terkait badai ini juga membantu mengurangi adanya korban jiwa. Dalam setahun, Filipina dihantam sekitar 20 badai besar. Topan Rammasun merupakan badai yang pertama kali menghantam pada tahun ini setelah musim hujan mulai pada Juni. 

Tahun lalu, topan Haiyan juga dilaporkan menghantam negara ini dan menewaskan lebih dari enam ribu orang. Topan ini merupakan badai terburuk dalam sejarahnya. 

 

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement